6,835 research outputs found

    Mahram for Women in the Implementation of the Hajj According to Classical and Contemporary Ulama

    Get PDF
    Hajj is a worship required by Allāh to his servants who can carry it out. The obligation of this pilgrimage is general, covering all able-bodied Muslims, whether male or female. However, the obligation of this pilgrimage for women has raised many questions among the public. It is due to the hadith, which forbids women to travel alone without being accompanied by their husband or mahram. This study aimed to find out the opinions of classical and contemporary scholars about womens pilgrimage without being accompanied by their mahram. This research is normative analysis research in the form of library research. The method used is the method of content analysis with descriptive and comparative techniques. The study results reveal that there are differences of opinion among scholars regarding the departure of women to perform the pilgrimage, the differences of opinion occur in both classical and contemporary scholars. As with contemporary scholars, Muhammad bin Salih al-Utsaimin argues that a woman's pilgrimage without a mahram is legal, but her journey without a mahram is forbidden. Meanwhile, Yūsuf al-Qaradhāwī argues that the pilgrimage for women not accompanied by their mahram is legal and without sin. Ibadah haji merupakan ibadah yang diwajibkan oleh Allāh kepada hambanya yang mampu untuk melaksanakannya. Kewajiban ibadah haji ini bersifat umum, mencakup semua umat Islam yang mampu, apakah itu laki-laki maupun perempuan. Namun kewajiban ibadah haji ini untuk perempuan banyak menuai pertanyaan dikalangan masyarakat. Hal ini disebabkan adanya hadits Nabi yang melarang perempuan untuk melakukan perjalanan sendirian tanpa ditemani oleh suami atau mahramnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat ulama klasik dan ulama kontemporer tentang perjalanan perempuan dalam pelaksanaan ibadah haji tanpa ditemani oleh mahramnya. Penelitian ini merupakan penelitian normatif analisis yang berbentuk library research. Metode yang digunakan adalah metode analisa isi (content analysis) dengan teknik deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian mengungkap bahwa terjadi perbedaan pendapat ulama tentang keberangkatan perempuan untuk melaksanakan ibadah haji, perbedaan pendapat itu terjadi baik pada ulama klasik maupun ulama kontemporer. Seperti pada ulama kontemporer, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berpendapat bahwa ibadah haji perempuan yang tanpa ditemani mahramnya secara fiqh sah, namun perjalanannya tanpa ditemani oleh mahram itu merupakan perjalanan yang diharamkan. Sedangkan Yūsuf al-Qaradhāwī berpendapat bahwa ibadah haji perempuan yang tanpa ditemani mahramnya secara fiqh sah dan tidak berdosa

    PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MATHEMATICAL DISCOURSE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan studi pengembangan model pendekatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematik dengan menerapkan mathematical discourse. Tujuannya adalah menyediakan pendekatan pembelajaran dengan menerapkan mathematical discourse untuk mengembangkan komunikasi matematik. Metode penelitian adalah penelitian pengembangan atau development research, dengan pengumpulan data dilakukan melalui :dokumentasi, observasi kelas, angket, dan wawancara. Subyek penelitian adalah guru-guru matematika sekolah menengah di Kota Pontianak dan kabupaten Sambas, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk saling melengkapi. Hasil penelitian menunjukkan aspek-aspek komunikasi pada beberapa buku referensi beragam. Komunikasi matematika masih dipahami oleh sebagian besar guru sebagai tanya jawab antara guru dan siswa saja. Pengembangan model pembelajaran dengan mathematical discourse yang sesuai digunakan guru adalah pembelajaran yang memberikan ruang untuk pengajuan pertanyaan, adu argumentasi, negosiasi pendapat antar seluruh warga kelas. Kata Kunci: Komunikasi matematika, mathematical discourse, pendekatan pembelajara

    BUILDING ORGANIZATIONAL CULTURE IN ULUMUL QUR’AN SCHOOL: AMONG ELECTABILITY, CAPABILITY AND COMPETENCE OF HEADMASTER

    Get PDF
    Leadership as organizational culture is a unity of values and systems, which are shared and used as guidelines for both individuals and groups in an organization or an institution. Organizations or groups will develop and progress, if the organizational culture in an organization and institution is well organized and running well. In this paper, the reseacher found the concept of organizational culture development and it is relevant to be applied in Islamic educational institutions, namely: the concept of organizational culture, the function and development of organizational culture, the type of organizational culture consisting of open and participative culture; and closed and autocratic culture, formation of organizational culture, strategies to strengthen organizational culture consisting of mechanical solidarity and organic solidarity, as well as strategies in developing organizational culture. This is very appropriate to be the focus of reference for Islamic educational institutions, especially in achieving the desired goals.Keyword: Capability, Electability, Organizational Culture

    Hubungan kompetensi pedagogikdan motivasi mengajar dengan hasil belajar siswa Kelas XII pada mata pelajaran fikih di Man 2 Model Medan

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi pedagogik guru dan motivasi mengajar dengan hasil belajar siswa, baik secara parsial maupun simultan. Lokasi penelitian adalah MAN 2 Model Medan. Sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XII MAN 2 Model, yang sampelnya berjumlah 53 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, sedangkan modelnya adalah bentuk studi korelasi. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Kemudian wawancara dan studi dokumentasi juga dipergunakan namun hanya sekedar memperkaya informasi. Data yang dihasilkan dalam bentuk perhitungan statistik akan dianalisis kemudian dideskripsikan. sedangkan data yang tidak dalam bentuk angka akan dianalisis kemudian dinarasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatara variabel kompetensi pedagogik guru (X 1 ) dengan varaiabel hasil belajar siswa (Y), hal ini terlihat dari perhitungan yang diperoleh yakni t hitung > t tabel , 2.375 >2.007. Kemudian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa antara motivasi mengajar guru (X 2 ) dengan hasil belajar siswa (Y) terdapat hubungan yang signifikan, hal ini terlihat dari perhitungan yang diperoleh, dimana hasil t hitung < t tabel , yaitu 4.245>2.007.Selanjutnya Berdasarkan uji F menunjukkn bahwa untuk dk (1:50) pada 05 , 0 α diperoleh F tabel = 7.03 sedangkan F hitung = 74.61, ternyata F hitung > F tabel dengan nilai sebesar 74.61>7.03 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi pedagogik (X1) dan motivasi mengajar guru (X2) berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar siswa (Y). Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik dengan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran fikih di MAN 2 Model Medan, baik secara parsial maupun simultan di terima

    MISKONSEPSI MAHASISWA TENTANG EFEK FOTO LISTRIK

    Get PDF
    AbstractThis research was conducted to reveal students' misconceptions about the photoelectric effect. There were 58 students (13 male and 45 female) who answered 12 diagnostic test questions in the form of multiple-choice with open reasons. Misconceptions revealed include the order in which the colors of the rainbow disrupt photon energy; light intensity is affected by frequency; electron emission will occur when the light intensity and frequency of light are changed even though the frequency of the light used is smaller than the cutoff frequency. Male and female students have the same opportunity to misconceptions.Keywords: Misconception, Photoelectric Effect, Gende

    Penerapan aplikasi tone generator pada eksperimen resonansi bunyi

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk menguji kelayakan tone generator sebagai pengganti sumber bunyi pada percobaan resonansi. Ada seratus data kecepatan bunyi yang dikumpulkan dari sepuluh frekuensi yang bervariasi. Diperoleh kecepatan bunyi di udara sebesar (332,02 ± 4,21) m/s dengan rata-rata akurasi sebesar 98,7%. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan tone generator layak digunakan pada eksperimen resonansi bunyi
    corecore